Menurutnya, embung yang berada di Komplek Kavling DKI itu selama ini tidak berfungsi. Sebab kondisinya penuh dengan lumpur. Praktis embung tidak bisa lagi menampung air hujan dengan debit yang tinggi.
“Kondisi ini membuat lingkungan terkesan kumuh dan menimbulkan bau tak sedap. Karenanya lokasi tersebut akan dijadikan kawasan unggulan penataan dengan target selama tiga bulan,” tukasnya.
Dikatakan, kendalanya di lapangan adalah saat hujan deras membuat penanganan jadi terhambat. Karena lumpur yang telah diangkat ke permukaan kembali jatuh ke embung. Akses untuk masuk alat berat juga masih sulit, belum ditemukan akses yang aman dilintasi alat berat.
Sementara itu, pihak SDA masih mencari akses masuk ke embung tersebut. Harapannya, dapat ditemukan dengan cepat akses masuk alat berat agar proses normalisasi embung ini cepat selesai. (Joesvicar Iqbal)