Sementara, pada saat harga TBS Rp3.500 per kg, misalnya penyerapan tenaga kerjanya akan besar dan justru bisa kekurangan tenaga kerja terutama untuk musim panen.
“Bahkan anak-anak muda yang ada di pedesaan sekitar kelapa sawit itu tidak mau cari kerja di luar karena upahnya tinggi. Bekerja 2-3 jam mereka bisa mendapat Rp200-300 ribu. Kebetulan saya pernah melakukan penelitian pada tahun 2015 di pabrik-pabrik sekitar Sumatera Utara. Mereka mengeluh banyak tenaga kerja minta berhenti dan pulang ke daerah masing-masing karena upah di perkebunan kelapa sawit tinggi,” tutup Tadjudin. (Joesvicar Iqbal/msb)