IPOL.ID – Presiden Joko Widodo memanggil Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono dalam rapat terbatas yang membahas angkutan massal perkotaan bersama beberapa Menteri Kabinet Indonesia Maju.
Menanggapi hal ini, Mantan Sekretaris Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu menuding akan adanya kenaikan tarif angkutan umum di DKI Jakarta. Sebab, katanya, ada salah satu moda transportasi yang masih merugi, yakni kereta ringan atau Light Rapid Transit (LRT).
“Kemungkinan akan terjadi peningkatan tarif angkutan umum di DKI utk menutupi kerugian LRT dan KA Cepat,” ujar Said Didu dalam akun twitternya, Kamis (3/11/2022).
Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta diminta untuk menyatukan pengelolaan LRT dan Kereta Cepat dengan transportasi umum lainnya di Jakarta. Sehingga, tegasnya, moda transportasi yang masih merugi itu mendapat subsidi dari Pemprov DKI Jakarta.
“Sepertinya Pemda DKI “diminta” menyatukan pengelolaan LRT dan KA Cepat dengan transportasi umum DKI agar DKI ikut subsidi kedua proyek yang rugi tersebut,” katanya.