IPOL.ID – Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi turut menanggapi adanya karangan bunga misterius di Balai Kota Jakarta. Karangan bunga dengan pesan “Selamatkan Jakpro” itu dinilai memuat persoalan serius yang harus segera dibenahi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selalu pemilik saham terbanyak.
“Kalau saya lihat dari foto yang saya lihat ini persoalan serius. Makanya saya harus tahu dulu memangnya ada apa, ada masalah apa di internal Jakpro. Nanti akan saya komunikasikan dengan Pj Gubernur,” ujar Prasetyo Edi Marsudi kepada wartawan di Bogor, Selasa (1/11/2022).
Menurutnya, seluruh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta harus berkinerja baik untuk menuntaskan program-program penugasan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Karena bagaimana pun semua BUMD dan SKPD harus vit mulai saat ini. Mereka Harus fokus menuntaskan penugasan penugasan pemerintah,” kata Prasetyo.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo, Widi Amanasto mengaku baru melihat kejadian ini. Namun, dia memastikan tidak ada masalah internal di tubuh BUMD milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta itu.
“Wah baru liat. (Masalah internal), Sepanjang yang saya tahu gak ada,” ujar Widi Amanasto dalam pesan singkatnya, Selasa (1/11/2022).
Salah satu karangan bunga menuliskan pesan, M Taufiq (Direktur SDM PT Jakpro) dinilai hanya bekerja untuk “si cantik” tanpa menyebut secara lebih rinci. Karena itu, para pengirim yang masih misteri meminta PJ Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono dan Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi untuk menempatkan pemimpin yang mau berjuang demi Jakpro.
“Direktur SDM Jakpro biang keladi,” tulis pesan di karangan bunga itu.
Menanggapi hal ini, Widi Amanasto membantah si cantik dimaksud adalah Sekretaris Perusahaan PT Jakpro, Nadia Diposanjaya. Dia meluruskan, Sekretaris Perusahaan PT Jakpro sudah diganti dengan orang baru, Syachrial.
“Bukan, karena sekpernya cowok. Sudah diganti Pak Syachrial. Kita sedang terjunkan tim untuk investigasi,” katanya.
Beberapa karangan bunga lainnya dengan mengatasnamakan Kepala Divisi PT JakPro menuliskan pesan senada. Pesan dalam karangan bunga itu meminta dua pimpinan tertinggi di DKI itu untuk menyelematkan PT JakPro dari nepotisme.
“Kami 20 Kadiv baru JakPro mohon maaf telah menjadi bagian dari nepotisme,” tulisan dalam salah satu karangan bunga.
Dalam karangan bunga lain, disebutkan bahwa Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) JakPro M Taufiq adalah pihak yang bertanggung jawab atas nepotisme tersebut. Diketahui bahwa tiga karangan bunga itu sudah ada sejak pukul 09.00 WIB di sisi sebelah kiri Pendopo Balai Kota
Menurut para pengirim karangan bunga, kondisi JakPro saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. Dalam karangan bunga terakhir, tertulis mereka menuntut bantuan dari Heru.
“Tolong selamatkan JakPro,” jelasnya.
Dari kabar yang beredar, Direktur SDM PT Jakpro diduga mengganti 20 orang manajemen menengah setingkat kepala divisi dan menggantinya dengan orang baru bawaannya. Namun, hingga berita ini diturunkan, Direktur SDM PT Jakpro belum menanggapi kejadian ini. (fer)