Senada dengan itu, Camat Sape, Muhammad Akbar, mengungkapkan program Electrifying Agriculture dari PLN memberikan dampak yang besar kepada masyarakat di wilayahnya. Lampu-lampu penerangan yang tampak seperti hiasan di lahan pertanian disebut memberi keunikan tersendiri sehingga memicu geliat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) setempat.
“Sekarang kami punya wisata lampu di Desa Parangina, dan ini sangat luar biasa. UMKM kami bergeliat karena mulai bertumbuh lapak penjual kopi, makanan ringan. Jadi bukan hanya meningkatkan taraf petani saja, tapi juga masyarakat sekitar karena ada destinasi baru yang terbentuk. Orang dari mana-mana akan menikmati wisata lampu ini,” terang Akbar.
Upaya mendorong petani untuk beralih menggunakan listrik dalam menopang pertanian ini sendiri tak lepas dari pendekatan yang cermat dan dedikasi dari para petugas PLN.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat, Sudjarwo, menjelaskan untuk mendukung para petani Desa Parangina lewat program Electrifying Agriculture, pihaknya menyiapkan pemasangan empat unit Stasiun Pengisian Listrik Umum dengan 2 unit kapasitas 2.200 Volt Ampere (VA) dan 2 unit kapasitas 5.500