“Semua lulus dengan uji kompetensi yang baik. Saya berpesan jangan lupakan motto dan nilai UKI. Yakni menjadi lulusan yang memiliki dan mengamalkan nilai-nilai UKI yang rendah hati, berbagi dan peduli, disiplin, profesional, bertanggungjawab serta berintegritas,” ujarnya.
Lulusan Fakultas Vokasi UKI khususnya fisioterapi dan keperawatan, lanjut Maksimus, 100 persen terserap di dunia kerja. Bahkan kebutuhan untuk pasar luar negeri sangat terbuka lebar. “Kami kewalahan dengan kebutuhan dalam negeri. Ini Belanda dan Jepang juga membutuhkan tenaga kesehatan. Melihat potensi besar ini, kami ingin tahun depan calon mahasiswa yang diterima lebih banyak,” kata Maksimus.
Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPW PPNI) Provinsi DKI Jakarta, Maryanto yang turut hadir dalam sambutannya mengapresiasi UKI. Karena sejatinya hak asasi manusia di bidang kesehatan termasuk di dalamnya penyediaan SDM kesehatan, secara konstitusi adalah tanggung jawab penuh pemerintah namun UKI selama ini telah berpartisipasi aktif dalam hal ini.