Perbedaan pandangan antara teknologi sebagai pendukung produktivitas dan teknologi sebagai penghalang menciptakan kesenjangan hubungan.
“Kesenjangan hubungan ini adalah antara sikap dan tindakan orang-orang dari dua atau lebih generasi yang berbeda. Lebih tepatnya, kesenjangan antara mereka yang bisa beradaptasi dan mereka yang ingin tetap berada di zona nyaman mereka. Kesenjangan ini dapat menentukan perbedaan antara generasi muda dan generasi tua dalam hal sikap, perilaku, dan preferensi mereka. Politik, nilai, budaya populer, dan sektor lainnya mungkin berbeda,” papar Prof. Rudy dalam siaran persnya.

Dikarenakan kemampuan teknologi individu yang tidak merata, digitalisasi komunikasi membuat masyarakat lebih rentan terhadap kesalahpahaman, baik melalui kesalahpahaman tentang cara menggunakan teknologi atau bahkan terkait dengan gangguan yang disebabkan oleh teknologi itu sendiri.
Kesalahpahaman ini, lanjut Prof. Rudy, memudahkan orang untuk salah paham satu sama lain, terutama ketika terlibat komunikasi dengan orang lain. Upaya komunikasi interpersonal dan komunikasi pemasaran yang dijalankan oleh perusahaan juga menghadapi masalah yang sama (Chomiak-Orsa dan Liszczyk).