“Itu sudah clear bahwa ke depannya utk transportasi publik kita upayakan menggunakan bis listrik. Kita harapkan memng penggunaan kendaraan listrik ini semakin banyak. Dan busway sudah memulai, mudah mudahan DLH juga tahun depan kita sudah mulai mengganti,” katanya.
Diakuinya, sektor transportasi memberikan kontribusi terbesar sebagai sumber polusi udara di Jakarta. Data tersebut berdasarkan kajian Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta di tahun 2020.
Menurut Asep, polusi udara yang dihasilkan pada sektor transportasi di Jakarta yakni Partikulat 2.5 (PM2.5), PM10, Nitrogen okside (NOx) dan Karbon monoksida (CO). Kemudian, penyumbang polusi terbesar berikutnya di Jakarta, yakni pada sektor industri.
Saat ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah menyusun Grand Design Pengendalian Pencemaran Udara (GDPPU). GDPPU ini berisi strategi untuk perbaikan kualitas udara di Jakarta. (Pin)