IPOL.ID- Babak baru tenis Indonesia setelah Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali menghadiri pelantikan Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PP PELTI) masa bakti 2022-2027 di Wisma Kemenpora, Jakarta, Rabu (14/12). Menpora Amali berharap tenis Indonesia kembali berjaya.
“Kita harap tenis ini bisa kembali berprestasi dan berjaya lagi, karena mereka punya sejarah yaitu Yayuk Basuki (petenis legendaris Indonesia),” kata Menpora Amali.
Menpora Amali ingin kepengurusan baru PP PELTI ini melakukan pembinaan secara serius di setiap daerah. Tak hanya itu, Menpora Amali juga mendorong adanya kejuaraan tenis pada di setiap provinsi.
“Kalau pembinaannya benar-benar bagus, maka beberapa tahun kedepan tenis Indonesia bisa berjaya lagi. Kita butuh pembinaan secara serius. Saya titip betul pembinaan atlet serta perencanaan yang benar, Kemenpora akan memfasilitasi,” ujar Menpora Amali.
Pengurus PP PELTI dilantik oleh Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman. Adapun ketua terpilih yakni Edward Omar Sharif Hiariej. Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Menteri Hukum dan HAM tersebut terpilih dalam Musyawarah Nasional PP PELTI yang diselenggarakan pada Minggu (20/11) di Jakarta.
Marciano mengucapkan selamat atas kepengurusan PP PELTI yang baru saja dilantik ini. Dia berharap jajaran PP PELTI dapat berkarya dan membangkitkan kejayaan tenis Indonesia.
“Semoga saudara-saudara yang baru saja dilantik dapat melakukan pembinaan dan meningkatkan prestasi tenis. Prestasi yang telah dicapai dari kepemimpinan sebelumnya harus ditingkatkan, jadikan itu pijakan untuk loncat lebih tinggi,” jelas Marciano.
Zainudin Amali juga menyebut keinginan tenis masuk dalam cabang olahraga (cabor) unggulan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) terbuka lebar. Namun, syarat untuk masuk tersebut harus mampu berprestasi.
“Keinginan tenis masuk cabor unggulan DBON sangat terbuka. Masuk pada cabor unggulan ini tidak sulit bagi PP PELTI yaitu harus menunjukkan prestasi,” kata Menpora Amali.
Menpora Amali menerangkan tidak selamanya cabor yang sudah terpilih berada di dalam DBON. Sebab, telah diterapkan aturan sistem promosi dan degradasi. Oleh karenanya, cabor unggulan DBON dituntut harus berprestasi.
“Karena saya sampaikan dalam berbagai kesempatan sebelumnya. Cabor yang masuk dalam DBON ini ada sistem promosi dan degradasi, mereka diproyeksikan untuk berprestasi ditingkat dunia. Kalau prestasi menurun, akan digantikan dengan cabor yang lain,” sebut Menpora Amali.
Sebelumnya, Ketum PP PELTI yang juga Wakil Menteri Hukum dan HAM Edward Omar Sharif Hiariej berharap tenis mampu masuk ke dalam DBON. Untuk menuju targetnya tersebut, dia siap menunjukkan prestasi tim tenis pada setiap kejuaraan yang diikuti.
“Terima kasih atas kesempatan ini. Ini adalah titik awal bagi kita untuk memajukan olahraga tenis Indonesia. Kami sangat berharap bimbingan nasihat dari Bapak Menpora dan Ketum KONI Pusat. Ini adalah tugas bersama dan kami di PP PELTI berharap tenis kedepan bisa masuk dalam cabor unggulan DBON. Kami siap berprestasi,” jelas Edward.(bam)