IPOL.ID – Bagi petani tepi Sungai Sambas, lada bukan hanya sekedar rempah yang tumbuh di sekitar hunian warga desa dan bumbu penyedap rasa. Tanaman lada yang tumbuh disangga kayu kokoh juga mampu menopang ketahanan ekonomi keluarga yangbemukim di sejumlah desa di lintasan jalur sungai bagian barat Provinsi Kalimantan. Petani lada yang telah dibudidayakan lebih dari tiga generasi ini telah mengantarkan anak-anak Desa Sendoyan menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Haji Muslimin, yang bermukim lebih dari 30 tahun mengungkapkan rasa bahagianya ketika bersama kepala desa dan pengurus koperasi petani lada meninjau kebun lada.
“Anak saya 7 orang. Alhamdullilah sudah lulus sekolah dan bekerja dari hasil lada ini. Ada yang menjadi sarjana pertanian, sarjana kehutanan, dan guru,” ujar Muslimin, tokoh masyarakat Dusun Batu Layar yang terus bersemangat untuk mengelola lahan tanaman ladanya bersama keluarga.
Tumbuhan lada yang tertata rapi menyelimuti sebagian lahan hijau bumi Borneo ini sempat mengalami masa kejayaan dengan bibit unggul varietas Bengkayang. Melalui koperasi yang awalnya diinisiasi oleh 3 srikandi Sambas, petani lada mencoba bangkit dengan nilai tambahproduk olahan lada bubuk yang telah dipasarkan sampai ke negeri seberang, Malaysia.