“Kita di dunia pendidikan, kalau kita takut menegakkan moralitas kita jangan jadi pendidik. Karena dunia pendidikan itu dunia moralitas dan integritas,” ujar Rudy.
“Kalian pernah dengan cerita Daud dan Goliath? Jadi dalam hidup ini yang penting benar dulu. Jadi kalau raksasa yang kalian lawan, Goliath saja bisa mati sama Daud kan hanya dengan satu batu kerikil. Kita berdoa saja agar jangan sampai dapat (penegak hukum/hakim) wakil setan, semoga dapat wakil Tuhan dalam perjuangan kita,” sambungnya.
Sementara, salah seorang mahasiswi apoteker, Aurel mengaku sedih dengan tudingan miring ke dirinya dan pihak-pihak yang bertentangan dengan PN UKAI.
“Kami dinilai seakan kami paling bodoh karena tak lulus uji kompetensi. Padahal kami sudah belajar sana-sini, ikut bimbel. Belum tentu juga yang lulus kompeten juga,” ujarnya terisak.
Menurut Aurel, seluruh mahasiswa pastinya belajar karena ingin lulus uji kompetensi tersebut. Apalagi jika tidak lulus, kata dia tentunya kondisi ini menambah beban biaya dan pikiran orangtua mereka.