Sebagai gantinya, PLN mulai membangun pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT). Selain itu, untuk jangka panjang, PLN perlu melakukan interkoneksi jaringan listrik khususnya antara pulau Jawa sebagai pusat demand listrik dengan pulau-pulau lain.
“Untuk mewujudkan NZE, strategi besarnya adalah shifting away, dari pembangkit berbahan fosil menjadi pembangkit EBT. Untuk jangka panjang, jika pembangkit EBT digunakan dalam skala besar, maka dibutuhkan teknologi pendukungnya seperti baterry energy storage system (BESS) dan interkoneksi antar pulau,” jelas Kamia.
Selain itu kata Kamia, PLN juga mendorong penggunaan kendaraan listrik lewat penyediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU).
Selain itu, PLN juga melalui aplikasi PLN Mobile telah mengembangkan fitur Electric Vehicle Digital Services (EVDS). Aplikasi ini diluncurkan agar memberi kemudahan layanan bagi pemilik Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Melalui fitur ini pelanggan PLN dapat mengetahui lokasi stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) terdekat. Selain itu, EVDS bisa mengontrol dan memonitor proses pengisian baterai mobil di SPKLU.