Dirinya mendesak untuk adanya penguatan kebijakan negara dalam penyelesaian konflik dua keraton tersebut sehingga terwujud tatakelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel serta membangun kepercayaan publik.
Adapun Asisten Khusus Kepala BIN Bidang Komunikasi dan Propaganda Wawan Purwanto juga turut memberikan catatannya. Dia menyebut beberapa tren yang mungkin terjadi seperti adanya ketegangan geopolitik dunia yang menimbulkan terjadinya krisis global.
Hal itu dikarenakan terjadinya kenaikan harga minyak, resesi yang melanda Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS), rivalitas Tiongkok dan AS, Indonesia yang memasuki tahun politik 2023-2024, hingga tren sosial media yang dimanfaatkan oleh kelompok radikal.
“Beragam eskalasi konflik pada tingkat global tentunya menimbulkan ketidakpastian. Hal tersebut juga menyebabkan menjadi sulit untuk melakukan prediksi ekonomi ke depan. Sehingga ekonomi dunia berada dalam situasi yang serba tidak pasti,” ucapnya.
Dia menegaskan, dengan berfokus pada kesadaran risiko yang terjadi pada masa depan akan memberikan satu deteksi dini. Sehingga diharapkan ke depannya dapat melakukan mitigasi risiko berbagai potensi kerawanan yang terjadi. (Sol)