“Jadi, ada beberapa hal yang akan kami sikapi. Salah satunya, Kepala BNPB menyarankan kepada kami di Jakarta untuk ada pencegahan dan pembelajaran untuk melihat kejadian dari kota lainnya, di mana banyak bencana dan menimbulkan kerugian yang cukup besar. Makanya, beliau menyarankan dalam perencanaan infrastruktur maupun fasilitas bangunan milik kita, itu harus konsepnya mampu menahan goncangan gempa di atas tujuh skala richter (SR). Ini harus bisa di-design, sehingga pencegahannya terlaksana,” tutur Heru.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto mengatakan, DKI Jakarta merupakan salah satu kawasan yang memiliki potensi risiko bencana cukup diperhatikan, seperti curah hujan yang cukup tinggi. Hal ini juga berkaitan dengan potensi bencana banjir tahunan, sehingga harus disikapi secara tepat dan responsif.
“Walaupun tidak ada gunung berapi juga (di Jakarta), kalau berdasarkan pengalaman sejarah juga ada beberapa potensi terkait gempa. Ini juga perlu disikapi oleh kita untuk menentukan langkah-langkah yang harus kita laksanakan, khususnya pada fase pencegahan,” kata Suharyanto.