Presiden yakin bahwa harga energi hijau ke depan akan semakin murah dan kompetitif dibanding dengan energi fosil. Hal ini perlu terus didorong agar sinergi dengan sektor industri bisa terrealisasi.
“Karena yang namanya hidro power mestinya, misalnya di Sungai Kayan, hitungan saya bisa mencapai harga Rp 2-4 sen per kWh, jauh di bawah batu bara. Kalau sungai yang lain juga kita lakukan hal yang sama, inilah sebenarnya kekuatan besar kita,” jelas Presiden.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, dalam menghadapi ketidakpastian situasi setelah pandemi, salah satu kunci keberhasilan kita menjaga resiliensi ekonomi adalah dengan mengkoordinasikan sektor fiskal, moneter, dengan sektor riil.
“Ini menjadi pembelajaran yang berharga untuk penanganan ketidakpastian berbagai risiko ke depan,” ungkapnya.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan, PLN telah siap menjalankan arahan Presiden Joko Widodo dalam program transisi energi hijau. Khususnya untuk menyiapkan infrastruktur kelistrikan dalam menopang proyek hilirisasi industri yang akan berlangsung di berbagai daerah di Indonesia.