Dalam rangkaian acara tersebut, dimulai dengan apel personil relawan dan diakhiri gladi penanganan bencana gempa.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Kesiapsiagaan BNPB, Pangarso Suryotomo mengungkapkan, relawan dengan semangat dan prinsip memanusiakan manusia selalu hadir di setiap fase bencana.
“Relawan tanpa dikomando langsung terjun ke lapangan membantu penanganan bencana dari mulai fase prabencana, tanggap darurat hingga pascabencana, tidak hanya bencana alam namun pandemi Covid pun ikut turut terlibat,” ungkap Pangarso.
Dia menerangkan, kegiatan gladi atau simulasi penanganan bencana harus kerap dilakukan setiap saat agar masing-masing mampu mengetahui fungsi dan tugasnya.
“Perlu dilatihkan setiap saat agar menjadi terbiasa dan lebih siap. Harapannya apa yang sudah digladikan, pada saat terjadi bencana nanti bisa dipraktikan dengan baik,” ucapnya.
Gladi atau simulasi penanganan bencana yang ditampilkan adalah adanya bencana gempa yang melanda dan menimbulkan korban jiwa maupun luka-luka. Sehingga membutuhkan penanganan dan evakuasi, yang dilakukan oleh relawan yang disesuaikan dengan klaster serta kemampuan masing-masing.