Untuk saat ini baru 419 unit dan insyaallah mudah-mudahan sesuai rencana pada periode Maret atau April, Mayasari akan mengoperasikan lagi 22 bus listrik asal China di Tahun 2023. “Bus listrik ini salah satu ekspansi dalam komitmen kami untuk berkontribusi membangun transportasi publik apalagi sekarang sedang kencangnya untuk pengendalian langit biru,” tukasnya.
Namun beberapa kendala masih ada karena sekarang ini yang siap produksi dari produk China, di Eropa masih belum. “Sedangkan kita ketahui akhir-akhir ini berita di China lagi membabi buta COVID-19. Jadi itu salah satu kendala, karena produksi dari lokal sendiri belum bisa menyediakan mesinnya, hanya komponen body unit saja, kalau mesin tetap impor kan,” ungkapnya.
Dia berharap, Mayasari selaku mitra Transjakarta akan support, seluruh aturan main, regulasinya tidak boleh keluar dari aturan Transjakarta. Untuk itu, apapun kebijakan yang dilakukan Transjakarta akan dijalankan Mayasari. “Tentu dengan mekanisme yang ada dan pemenuhan terhadap kontrak diharapkan juga bisa direalisasikan. Bagaimana teknisnya itu bisa ditanyakan ke Transjakarta,” ujarnya.