IPOL.ID – Sekretaris Fraksi PSI di DPRD DKI Jakarta, William Aditya Sarana menanggapi banyaknya masalah timbul bahkan membahayakan warga imbas dari pembangunan sumur resapan yang tak tepat guna. Bahkan ada yang dibangun di tengah jalan raya membuat kendaraan terperosok.
Terbaru, sebuah truk terperosok ke sumur resapan yang berada di ruas Jalan Batu Ceper Raya, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.
“Sumur resapan fungsinya menangani banjir tapi itu pun belum maksimal. Kejadian mobil terperosok ke sumur resapan bukan kali ini saja. Harus dievaluasi sumur resapan yang dibangun asal-asalan dan potensi membahayakan pengguna,” ujar William dalam keterangan tertulis, Jum’at (6/1/2023).
Mestinya pembuatan sumur resapan mengedepankan fungsi menyerap air, tentunya dengan kajian menentukan titik mana saja yang potensial untuk dilakukan pembangunan. Bukan dengan sporadis membangun ratusan sumur dengan titik -titik yang nantinya menjadi sumber bahaya bagi warga sekitar.
“Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Pak Heru harus bisa menentukan mana saja sumur yang berfungsi dan yang tidak. Kalau tidak berguna bongkar saja, ketimbang harus jadi sumber bahaya bagi warga,” jelasnya.
Willian juga menyatakan pemprov bisa mengalihkan anggaran sumur resapan yang masih tersedia untuk dialihkan ke progam penanganan banjir lainnya yang lebih tepat sasaran dan berdampak langsung.
Selain PSI, Pengamat tata kota Universitas Trisakti, Nirwono Joga juga meminta Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono membongkar sumur biopori atau sumur resapan yang mengancam keselamatan warga.
Hal ini disampaikan Nirwono mengingat adanya korban kendaraan yang terperosok sumur resapan di Jalan Batu Ceper Raya pada Sabtu (31/12/22) kemarin. Satu unit truk molen nyaris terbalik akibat sumur buatan Anies itu amblas.
Menurutnya, Pemprov DKI atau Dinas Sumber Daya Air (SDA) harus mengeavaluasi kembali keberadaan sumur-sumur resapan yang sudah terlanjur dibangun itu.
“PJ Gub DKI perlu segera menginstruksikan ke dinas SDA untuk mengevaluasi kembali keberadaan sumur resapan tersebut. Instruksikan dinas SDA untuk membongkar sumur-sumur resapan yang dinilai membahayakan pengendara jalan seperti berada di tepi/tengah jalan,” kata Nirwono saat dihubungi, Senin (2/12/2022). (Peri)