Tapi kalau bisnis itu berbeda. Misal ambil barang Rp10 ribu lalu dijual Rp30 ribu , maka yang Rp20 ribu itu belum jadi profit (keuntungan), tapi baru jadi margin (selisih). Sebab setelah itu ada biaya-biaya lain yang perlu dikurangi, barulah menjadi laba atau rugi.
Menurut Ligwina, biaya-biaya lain yang perlu juga diperhitungkan, diantaranya seperti biaya marketing, biaya membayar gaji karyawan, hingga biaya menyewa tempat. Setelah turut memperhitungkan biaya tersebut, maka barulah diketahui penjualan itu menghasilkan laba atau malah rugi.
Oleh sebab itu, penting untuk para pelaku UMKM memiliki laporan keuangan yang baik dan benar, sehingga bisa mengetahui laba atau rugi dari bisnis yang dijalani.
Perbedaan Antara Dagang dan Bisnis
Apakah salah mau dagang saja? Tentunya tidak. Sebagai pemilik usaha, kita perlu menentukan dulu, mau jadi pedagang saja atau mau berevolusi jadi pemilik bisnis? Manjalankan bisnis dengan nilai kecil maupun besar, sama-sama menghasilkan rasa capek yang sama. Untuk itu, sebagai pelaku usaha, kita jangan terus bertahan dengan usaha kecil, namun dorong hingga menjadi bisnis besar.