Dari data profiling tersebut, menurut Tavip, nanti akan menjadi dasar bagi Pj Gubernur DKI untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat, baik Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Kesehatan, Badan Pusat Statistik (BPS), BKKBN hingga kementerian/lembaga terkait lainnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI, Atika Nur Rahmania, menambahkan, Pemprov DKI fokus terhadap bagaimana cara dalam waktu singkat melakukan intervensi yang tepat dengan menetapkan sasaran untuk menangani penurunan angka stunting dan kemiskinan ekstrem.
“Arahan terkait penanganan stunting tentu adalah penetapan data sasaran yang tepat. Sehingga kita dapat melakukan profiling yang tepat terhadap data stunting itu sendiri. Kemudian dari profiling itu, baru kita bisa lakukan intervensi secara lebih tepat terhadap sasaran tersebut,” terang Atika.
Pendekatan yang dilakukan, lanjut Atika, tentunya secara preventif. Bagi warga yang sudah teridentifikasi, maka akan dilakukan pendekatan kuratif.
“Di dalam strategi nasional sendiri, sudah ditentukan juga yang namanya sensitive dan juga ada beberapa target yang harus diintervensi. Jadi intinya, kita bersama-sama bersepakat untuk mempertajam arah intervensi program-program penanganan stunting,” papar Atika. (Peri)