IPOL.ID – Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jatim, melakukan kunjungan kerja ke pabrik pupuk Pusri Palembang berkaitan dengan awal musim tanam 2023.
Diketahui, penyaluran pupuk urea bersubsidi yang dilakukan PT Pupuk Sriwidjaja (PT Pusri) ke 14 wilayah Jatim saat ini lancar. Begitu juga stoknya sangat mencukupi dan kini sudah berada di Gudang Pusri Jatim.
Khofifah mengatakan, sejak 2021 ada 14 kabupaten kota di Jatim yang menerima pupuk urea subsidi dari PT PUSRI Palembang, yaitu Kabupaten Malang, Jember, Lumajang, Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Probolinggo, Pasuruan, Sidoarjo, Kota Malang, Surabaya, Probolinggo, Pasuruan dan Kota Batu.
Sedangkan realisasi penyaluran pupuk urea bersubsidi untuk wilayah Jatim tahun 2021 ke14 wilayah di aatas sebesar 170.000 dari alokasi 176.000 ton atau 96 persen.
Di tahun 2022 penyaluran pupuk urea bersubsidi di 14 daerah meningkat pesat hingga 315.000 ton dari alokasi penyaluran 331.000 ton atau 95 persen. Penyaluran pupuk bersubsidi yang sangat dibutuhkan petani itu dibantu 62 distributor dan pengecer di 2.657 kios di Jatim.
Memasuki tahun 2023, per tanggal 5 Januari 2023, penyaluran pupuk urea bersubsidi di Jatim sudah sebesar 116.000 ton.
“Kami tentu sangat berterima kasih kepada PT. PUSRI atas upaya pendistribusian pupuk bersubsidi yang sangat dibutuhkan petani ini,” kata Khofifah.
Lebih lanjut Khofifah menegaskan, terkait urusan pupuk bagi 14 daerah di Jatim tersebut, realisasi dan plot pupuk sendiri merupakan kewenangan Kementerian Pertanian.
Dinas Pertanian Jatim akan merealokasi jika ada kabupaten yang penyerapan pupuknya dinilai kurang. “Berdasarkan Permentan No. 734/KPTS/SR.320/M/09/2022, Provinsi Jawa Timur telah mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi tahun 2023 untuk urea sebesar 1.002.944 Ton, NPK 621.355 Ton, dan NPK Formula Khusus untuk Kakao sebesar 5.467 Ton,” sebutnya.
Selain itu, dari data rencana kebutuhan 2023 yang sudah terkumpul, usulan untuk urea sebesar 1.150.806 Ton, NPK 1.464.014 ton dan usulan NPK Formula Khusus 1.756 ton.
Stok pupuk untuk wilayah Jawa Timur per 5 Januari 2023 tergolong aman dengan jumlah sebesar 35.303.000 ton atau 133 persen dari ketentuan Permentan sebesar 26.568.000 ton. ***