“Komunikasikan tentang sesuatu hal, apapun itu. Termasuk sosok, pekerjaannya, perencanaannya, programnya, capaiannya dan evaluasi kerja,” lanjut Emrus.
Menurutnya, menjalin komunikasi dengan semua pihak merupakan kewajiban dalam memimpin suatu daerah ataupun negara. Upaya tersebut merupakkan strategi dalam mengenalkan figur Heru sebagai pemimpin baru di Jakarta.
Hal ini berkaca pada latar belakang Heru yang merupakan seorang bikokrat atau PNS, bukan politisi yang mempunyai peluang kampanye. Tetapi, kata dia, Heru merupakan PNS yang mendapat amanah tambahan di jabatan politik, dalam hal ini Gubernur DKI Jakarta.
“Sekarang kan dia Penjabat Gubernur jadi tidak lagi bertindak seperti PNS, tapi bertindak sebagai Gubernur dalam konteks menjaga komunikasi dengan warganya,” ucap Emrus. (Peri)