Saat ini, lanjutnya, progres pembangunan sodetan tersebut sudah mencapai 77 persen. Presiden Joko Widodo sendiri optimistis bahwa proyek sodetan tersebut bisa rampung dan beroperasi pada April 2023.
Presiden Jokowi melakukan peninjauan di tiga titik, yakni inlet Kali Ciliwung di Jalan Otista, titik pertemuan (arriving shaft) di Jalan Otista III, dan titik outlet di Kanal Banjir Timur (KBT).
Sodetan Kali Ciliwung memiliki dua terowongan dengan diameter masing-masing 3,5 meter. Kehadiran sodetan tersebut akan mengurangi debit air hingga 33 meter kubik per detik pada saat status banjir siaga empat dan 63 meter kubik per detik pada saat status banjir siaga satu.
Dalam kesempatan terpisah, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, mengatakan bahwa penanganan banjir di Jakarta akan dilakukan menyeluruh, termasuk normalisasi sungai lainnya. Semuanya akan dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan kajian dari berbagai aspek.
“Kita bertahap, kalau Kali Angke kan sudah beberapa tahun yang lalu sekitar 2007 sampai 2010 sudah dinormalisasi. Berikutnya tinggal sekarang normalisasi Kali Ciliwung, tentunya bertahap ya tidak sekaligus, termasuk waktu, beban sosial, dan tahap berikutnya yang sedang dikerjakan oleh Dinas Sumber Daya Air adalah yang kemarin kita lihat tanggul pantai, kira-kira itu,” kata Heru.