IPOL.ID – Kasus yang melibatkan petinggi Polri, seperti kasus pembunuhan Brigadir Josua, tragedi Kanjuruan dan terlibatnya oknum mantan Kapolda dalam kasus narkoba merupakan rentetan kasus cobaan terberat sepanjang sejarah Polri di Tahun 2022.
Hal tersebut juga membuat tingkat kepercayaan publik terhadap Polri menurun. Namun, hal tersebut dapat diatasi cepat oleh kinerja di jajaran Polri, di antaranya dengan mengurangi praktik pungli, merespon cepat aduan melalui akun resmi Polri sebelum kasus menjadi viral, meningkatkan kegiatan sambang oleh Bhabinkamtibmas dan diberlakukannya tilang elektronik, ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) menggantikan tilang manual.
Sehingga tingkat kepercayaan publik terhadap Polri meningkat sebesar 69.35 persen di penghujung Tahun 2022. Hal itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh lembaga Indonesia Political Survey (Indopol Survey).
“Persepsi publik terhadap kinerja Polisi di penghujung Tahun 2022 dengan hasil tingkat kepercayaan publik sebesar 69.35 persen. Angka ini meningkat dari bulan-bulan sebelumnya. Survei Indopol pada bulan November 2022 lalu tingkat kepercayaan terhadap kinerja Polri sebesar 60.98 persen,” ungkap Direktur Eksekutif Indopol Survey, Ratno Sulistiyanto kepada wartawan, Rabu (4/1/2023).