Ada peningkatan proporsi pada tahun 2022 yaitu inisiasi menyusui dini menjadi 60,1 persen dari yang sebelumnya 47,2 persen tahun 2021. Anak yang diberi ASI jadi 96,4 persen tahun 2022 dari yang sebelumnya 73,5 persen tahun 2021. Namun anak yang menyelesaikan ASI eklusif sampai 6 bulan turun hingga xx persen.
Pemberian sumber protein hewani menjadi 69,9% tahun 2022 dari yang sebelumnya 35,5 persen tahun 2021, dan konseling gizi 32 persen tahun 2022 dari sebelumnya 21,5 persen tahun 2021.
Pemerintah memiliki 11 intervensi spesifik stunting yang difokuskan pada masa sebelum kelahiran dan anak usia 6 sampai 23 bulan.
”Pencegahan stunting jauh lebih efektif dibandingkan pengobatan stunting,” ucap Dirjen Endang. (ahmad)