IPOL.ID – Relawan Srikandi Ganjar Jabodetabek kali ini mengajak kaum milenial, khususnya perempuan agar tertarik menjadi seorang sutradara dan mengetahui cara membuat film.
Guna mewujudkan hal tersebut, Korwil Srikandi Ganjar Jabodetabek, Wahyuni Safitri mengatakan, pihaknya menggelar workshop bertema Alur dan Pembuatan Film pada Senin (20/2).
“Kegiatan Srikandi GanjarJabodetabek pada Senin kemarin adalah workshop bertema Alur Pembuatan Film. Kami mengambil referensi dari Pak Ganjar Pranowo sebagai panutan kami. Beliau selalu support kegiatan para milenial,” ujar Wahyuni, Selasa (21/2).
Para pendukung Ganjar Pranowo tersebut menggelar workshop ini agar para peserta terinspirasi dan teredukasi tentang bagaimana cara membuat film. Tujuannya, supaya mereka tertarik pada dunia film dan menjadi sutradara andal.
“Kami mengambil tema perfilman dan cara membuat film. Tujuannya, agar kaum milenial bisa melimpahkan atau mengaplikasikan minat dan potensi mereka,” katanya.
Menurut Wahyuni, para peserta yang menghadiri workshop sangat antusias mengikuti pemaparan pemateri Aroe Ama yang merupakan seorang sutradara film. “Ini salah satu jalan mereka mengembangkan minat dan bakat mereka,” tukasnya.
Wahyuni juga memaparkan apa saja yang dibahas dalam workshop itu, antara lain teknik dan alur pembuatan film. “Yang dibahas ini bagaimana teknik membuat film dan alur-alurnya. Selain itu, menambah referensi bagi pemuda yang memang berminat pada dunia film,” ujarnya.
Dalam hal ini, Wahyuni menambahkan, sengaja pihaknya menyasar kaum milenial yang tertarik dalam dunia film dan sutradara. “Kami menargetkan kaum milenial. Kami buka untuk umum bagi pria dan wanita,” tambahnya.
Sehingga para peserta diharapkan bisa mengeksporasi pengetahuan yang didapat dari workshop tersebut. “Mereka dapat mengetahui teknik dan cara-cara pembuatan film. Mereka juga bisa mengeksplorasi pengetahuan mereka tentang film,” ujar Wahyuni.
Dia berharap para peserta diskusi itu bisa menjadi sutradara andal setelah mendapat inspirasi dan edukasi melalui workshop tersebut. “Dengan adanya diskusi ini, mereka bisa bertukar pikiran dengan pemateri yang merupakan sutradara. Sehingga itu sangat mengedukasi dan menginspirasi para peserta,” terang Wahyuni.
Dia memastikan workshop itu bisa digelar di beberapa tempat di Jabodetabek. “Kegiatan ini akan berkesinambungan. Kami juga sudah bekerja sama dengan para sutradara. Jadi, kegiatan hari ini sebagai langkah awal membentuk para pemuda milenial untuk menjadi sutradara andal,” tandasnya.
Sementara, Sutradara Aroe Ama menjelaskan, dalam kegiatan dipaparkan mengenai produksi hingga proses pembuatan film. “Kami mengobrol tentang produksi film dari sisi kreatifnya maupun proses pembuatan film,” terangnya.
Selain itu, Aroe menambahkan, dirinya juga membahas soal genre hingga membedah skenario film. “Kami bahas dari sisi kreatif apa itu dunia perfilman, perkenalan film dan genrenya, bedah skenario film seperti apa, sinematografinya bagaimana,” ungkapnya.
Setelah mengikuti workshop tersebut, Aroe berharap kaum milenial makin tertarik pada dunia film dan bisa mengaplikasikannya. “Dengan workshop ini diharapkan kaum milenial menjadi semakin tertarik dengan dunia perfilman. Anak milenial sekarang di Jakarta saya kira banyak yang tertarik dengan bagaimana cara membuat film,” tutup Aroe. (Joesvicar Iqbal/msb)