IPOL.ID – Program CSR Bakti BCA, terus berupaya mendorong pelaku usaha rintisan (startup) menjadi besar dan mandiri. Sudah lebih dari 80 startup di bidang teknologi yang sudah digarap program Bakti BCA. Hal ini sekaligus guna menyokong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
“Kami sudah memberi pendampingan dan bimbingan terhadap 80 akeselator startup dibidang fintech, mereka siap berkontribusi membangun ekonomi digital Indonesia,” ujar SVP Digital Innovation Solution BCA Adi Prasetyo dalam acara talk show Bakti BCA Indonesia, di Expoversary BCA ICE BSD Tangerang Selatan Sabtu (25/2/23).
Adi menjelaskan bahwa Ke 80 startup tersebut dijaring dari sekitar 600-an pendaftar yang dibimbing dalam lima batch yang digelar sejak 2019. Hal ini juga sejalan dengan program pemerintah melalui Kemenkominfo terhadap pentingnya membangun talenta digital. “Tidak hanya tentang modal, namun kami mengakselerasi startup lokal dengan cara berkolaborasi dengan banyak pelaku bisnis dan ahli, sehingga produk dan jasa dari startup ini nantinya bisa match dengan kebutuhan market,” ungkap Adi Prasatyo.
Tak hanya itu, program bakti BCA juga membuka peluang para lulsan SMA/SMK untuk bisa mengembangkan kpasitas diri khususnya yang tertarik dengan bidang digital dan IT. “Kami beri beasiswa pelatihan semacam bootcamp selama enam bulan untuk belajar IT, kamu mengkurasi materi yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Sebagian lulusan bahkan kami rekrut untuk bisa berkontribusi di BCA,” jelasnya.
Dikatakan Adi Prasetyo, tidak hanya mendapatkan pembekalan wawasan yang disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing startup, BCA juga senantiasa tetap memonitor secara berkesinambungan dengan para akselerator startup lulusannya. “Kami terus merangkul dan membina para peserta startup yang lulus dari program BCA SYNRGY Accelerator dengan harapan terjalinnya hubungan dalam jangka panjang supaya tetap berkolaborasi untuk maju dan berkembang bersama,” kata Adi Prasetyo.
Bahkan monitoring dalam hal kebutuhan pembiayaan, lanjut Adi, Bakti BCA menjadi fasilitator menjembatani kebutuhan startup tersebut dengan lembaga modal ventura baik itu dari anak perusahaan BCA ataupun perusahaan venntura lain. “Untuk meyakinkan kelembagaan modal ventura, para startup ini membuat semacam proposal bisnsi untuk kemudian dipresentasikan, konsepnya seperi bisnis match,” katanya.
Senada EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan Bakti BCA terus konsisten dalam mendukung dan mendorong pertumbuhan ekosistem startup di Indonesia. Apalagi Indonesia merupakan pasar besar yang masyarakatnya sangat gandrung dengan dunia digital. “Berbagai program bakti BCA yang memiliki tiga pilar ini salah satunya adalah SYNRGY Accelerator, sebagai wadah kolaborasi antara komunitas startup menjadi salah satu bentuk komitmen nyata BCA untuk mengembangkan ekosistem startup karya anak bangsa agar terus maju melangkah dan menjadi motor perekonomian bangsa Indonesia,” ujarnya.
Ia melanjutkan, program ini sebagai salah satu platform kolaborasi bagi startup Indonesia untuk membuka peluang kerja sama antarstartup dan korporasi agar saling sinergi, mendukung, dan memberikan dampak transformasi ekonomi digital Indonesia.
Salah satu startup yang telah menjalin kerja sama dan mendpaat bimbingan dari CSR bakti BCA adalah Jejakin. Co-Founder dan Chief Revenue Officer Jejakin, Sudono Salim mengaku sangat mengapresiasi kegiatan yang selama ini sudah terjalin bersama BCA. Usai mendapatkan pelatihan, kami juga terus diajak berkolaborasi, diperkenalkan dengan berbagai pihak untuk terus bisa memajukan bidang usaha yang kami geluti.
Jejakin Sendiri merupakan startup platform digital carbon management, yang terkait erat dengan upaya pembangunan lingkungan berkelanjutan. Jejakin membantu korporasi dan siapapun yang berkepentingan dengan cara menghitung jejak karbon dan bagaimana dampak serta solusinya terhadap lingkungan. (timur)