IPOL.ID – Ketua Umum Badan Musyawarah (Bamus) Betawi, Riano P Ahmad mengaku masih menikmati masa jomblo usai mundur dari PPP. Namun, dia mengaku akan terus bersilaturahmi dengan sejumlah partai, terutama Partai pendukung Anies Baswedan.
Kemarin, Riano bersama putra mendiang Haji Lulung, Guruh Tirta Lunggana mendatangi kantor DPP Partai Demokrat di Jakarta Pusat. Keduanya diterima langsung oleh Kepala Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief, Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Mujiyono dan sejumlah petinggi Partai Demokrat lainnya.
“Ya menghadiri undangan dari DPP Partai Demokrat tadi siang. Partai demokrat sebagai partai terbuka mengajak untuk bergabung,” ujar Riano dalam pesan singkatnya, Rabu (8/2/2023).
Dia sangat menghormati ajakan Partai Demokrat itu. Terlebih, Demokrat merupakan salah satu partai pendukung Anies Rasyid Baswedan untuk menjadi kandidat calon Presiden pada Pemilu 2024 mendatang. Namun, Riano mengaku masih belum menentukan sikapnya.
“Kami menghormati ajakan dari Partai demokrat untuk bergabung. Namun saat ini, kami belum menentukan sikap. Lagi menikmati masa jomblo hehe,” katanya.
Terpisah, Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution menyambut baik kedatangan loyalis mendiang Haji Lulung itu. Menurutnya, Riano dan Guruh Tirta mempunyai semangat yang sama dengan Partai Demokrat, yakni Perubahan dan Perbaikan.
“Alhamdulillah, siang ini kami menyambut kehadiran kawan2 yg punya semangat Perubahan dan Perbaikan ke DPP @PDemokrat. Putera (alm) Haji Lulung, Bang Tirta Lunggana, Bang Riano, dkk berdiskusi sangat akrab dg saya, Ka Bappilu @Andiarief__, Ketua DPD DKI @RAMujiyono. Baru awal,” kata Syahrial dalam akun twitternya.
Sebelumnya, Riano mundur sebagai kader dan Wakil Ketua DPW PPP DKI bidang OKK. Langkah ini diambil karena Plt Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono memecat para ulama dan habaib dari jajaran Majelis Syariah DPW PPP DKI.
“Ya, betul (saya mundur dari PPP). Meskipun harus saya katakan sebenarnya ini sangat berat buat saya, dan saya sudah berkorban meninggalkan kursi DPRD DKI. Keputusan Plt Mardiono memecat para ulama dan habaib dari jajaran Majelis Syariah DPW PPP DKI membuat saya harus bersikap,” katanya.
Sebagai Ketum Bamus Betawi, Riano mengaku merasa berdosa tidak bisa menjaga nama ulama-ulama besar besar Betawi yang dipecat tanpa sebab yang jelas. Mereka yang dipecat Mardiono adalah KH. Munawir Aseli, KH. Mahfud Asirun, KH. Nursofa Tohir, Habib Idrus Jamalulail, Habib Ahmad bin Hamid Al Aydid, Habib Abdurahman Ahmad Al Habsyi, dan KH. Ibrahim Karim.
“Mereka semua merupakan ulama besar di Jakarta yang sangat saya hormati. Mereka juga sumber elektoral besar untuk PPP DKI Jakarta. Perlu juga saya sampaikan, bahwa saya tidak rela adik saya Tirta Lunggana diperlakukan tidak ada adil oleh elite PPP,” jelasnya. (Peri)