IPOL.ID – Aremania dan keluarga korban tragedi Kanjuruhan memberikan dukungan kepada Arema FC agar tetap menjaga eksistensinya. Mereka tak ingin klub kebanggaannya bubar.
Dukungan itu disampaikan langsung oleh ratusan Aremania di Kantor Arema FC Jalan Mayjend Pandjaitan no 42, Kota Malang kemarin (31/1).
Mereka berkumpul di halaman depan Kantor Arema FC melakukan dialog sekaligus tuntutan kepada manajemen Arema FC untuk tetap semangat dan menjaga eksistensinya.
Aksi tersebut juga bentuk respon atas pengrusakan yang dilakukan oleh oknum terhadap Kantor Arema FC pada Minggu (29/1) kemarin.
Salah satu Aremania, Amin Sukorejo mengkhawatirkan kondisi yang terjadi pada Arema FC karena terancam bubar karena menghadapi situasi sulit yang mengancam eksistensi klub.
“Jujur, informasi yang beredar kemarin dan hari ini membuat saya resah. Saya ini sangat bangga dengan Arema, meski hidup di luar kota. Jangan sampai bubar, apa yang kita banggakan kalau Arema sampai bubar karena Arema itu harga mati orang-orang Malang, jangan sampai bubar harus eksis apa yang akan kita banggakan pada anak cucu kita nanti,” ungkap Amin.
Sementara itu secara khusus, keluarga korban tragedi Kanjuruhan juga bertemu dengan manajemen dan direksi Arema FC.
Rini Hanifah ibu dari korban meninggal bernama Agus Rianshah asal Purwosari Pasuruan serta Juariyah ibu dari korban bernama Sfwa Dinar asal Muharto, Kota Malang mengungkapkan dukungannya agar Arema terus eksis.
“Anak saya kehilangan nyawa gara-gara Arema, masa Arema mau bubar. Rumah saya ini jauh pak, saya Pasuruan, anak saya kalau tidak punya uang melihat Arema, saking sayangnya saking cintanya pada Arema jual baju jual sepatu demi Arema, masa Arema mau bubar kayak apa ini kebanggaan anak saya kalau tidak ada lagi,” kata Rini Hanifah terisak.
“Kemana sepak bola hiburannya anak saya ini pak, kebanggaan anak saya ini pak. Kalau bisa, lanjut jangan sampai bubar, Apapun yang terjadi jangan sampai bubar, jangan mau dipecah belah. Saya itu mangkel, demi Allah saya sedih kalau Arema dijelek-jelekkan,” tambahnya.
Juariah juga mencurahkan isi hatinya dihadapan Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi (PT AABBI), Tatang Dwi Arifianto.
“Saya mau tetap usut tuntas. Korban-korban mengorbankan nyawanya untuk Arema, jangan sampai bubar. Arema harus tetap berjalan,” ujarnya.
Sementara itu, Tatang menyatakan, dorongan dari Aremania dan keluarga korban menjadi semangat tersendiri bagi Arema FC untuk melangkah ke depan. Tatang menegaskan bahwa Arema FC sekuat tenaga akan berusaha untuk menjaga eksistensinya.
“Bagi kami ini adalah dorongan dari hati. Bagaimana keluarga korban mengungkapkan isi hatinya, tentu ini adalah sebuah amanah bahwa Arema FC harus tetap eksis,” kata Tatang.
“Jujur, kami sampaikan rasa haru dan terimakasih atas dukungan besar Aremania. Kita tahu, Arema FC dan Aremania ini adalah keluarga. Tidak hanya disaat-saat senang, dimasa-masa sulit seperti ini kita harus tetap menguatkan. Melihat dukungan yang luar biasa ini, tentu saja kami akan berusaha sekuat tenaga untuk terus berjuang mempertahankan eksistensi klub ini,” pungkasnya. (Far)