“Jumlah seri tahun ini memang bertambah dibanding tahun 2022. Tahun lalu kami hanya menggelar delapan seri BNI Sirnas, tahun ini bertambah lima seri. Itulah mengapa bulan Februari sudah start,” tambah Mimi.
Mimi menambahkan, selain penunjukkan kota-kota baru, beberapa kota yang tahun lalu menjadi tuan rumah ada yang digantikan sebagai bentuk pemberian kesempatan kota-kota lain yang juga sudah siap. Baik secara akomodasi maupun fasilitas di arena.
“Tahun ini, Medan, Palangkaraya, dan Kendari tidak lagi menjadi tuan rumah. Kami memberikan kesempatan kepada kota-kota lain yang sudah siap untuk menggantikannya,” tutur Mimi.
“Penunjukan kota pelaksana, pastinya atas dasar survei PP PBSI. Kota-kota tersebut harus memiliki akomodasi dan fasilitas GOR yang layak,” jelas Mimi.
BNI Sirnas 2023 memiliki misi untuk terus menjalankan roda regenerasi atlet bulutangkis Indonesia. Target yang disasar sudah barang tentu adalah atlet potensial yang menunjukkan prestasi, yang kelak bisa bergabung ke pelatnas.