IPOL.ID – Ratusan emak-emak dari berbagai daerah mengikuti pelatihan cara beternak jangkrik di Kota Bandung, Jawa Barat. Sehingga diharapkan kedepan usai pelatihan itu, para ibu dapat menghasilkan keuntungan (cuan).
Kegiatan pelatihan beternak jangkrik digelar oleh Jaringan relawan Mak Ganjar Jawa Barat (Jabar) di Desa Cipadung Kulon, Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung.
Koordinator Wilayah Mak Ganjar Jabar, Nurapsi menjelaskan bahwa pelatihan digelar relawan pada Rabu (8/2), tujuannya adalah agar para emak-emak bisa memiliki penghasilan sendiri.
Nah, untuk mendukung budidaya ini, relawan Mak Ganjar juga memberikan sejumlah peralatan guna mendukung emak-emak memulai ternak jangkrik.
“Kami gunakan budidaya jangkrik seperti ini, karena ini untuk memicu UMKM mereka, kemudian tambah-tambah penghasilan bagi emak-emak yang ada di sini,” tutur Nurapsi, Kamis (9/2).
Lalu alasan pelatihan ternak jangkrik itu dipilih, sambungnya, karena di wilayah Panyileukan sudah memiliki pengepul jangkrik yang biasa membeli hingga satu kuintal jangkrik tiap harinya. Selain itu, sekaligus giat kali ini untuk merangkul ibu-ibu di Tanah Sunda.
“Di sini kami lihat sudah ada pasarnya, sudah dapet juga ada pengepulnya di sini. Jadi kami berdayakan emak-emak yang ada di sini, lumayan kan untuk tambah-tambah penghasilan, cuan. Dari hasil jangkrik ini pun lumayan juga untuk pendapatan mereka,” ujarnya.
Lebih jauh, Nurapsi menjelaskan, pelatihan yang digelar relawan tersebut terinspirasi dari sosok Ganjar Pranowo. Dia menyebutkan, Ganjar adalah pemimpin yang terbukti sangat peduli pada kalangan ibu-ibu. Banyak programnya ditujukan untuk meningkatkan perekonomian emak-emak.
Sementara itu, Ketua Kelompok Budidaya Jangkrik di Panyileukan, Dindin Zainudin menambahkan, ternak jangkrik merupakan usaha yeng memiliki peluang keuntungan yang cukup tinggi.
“Keuntungan bertani jangkrik itu lumayan besar, bisa dikatakan mencapai 200 persen dari modal,” tukasnya.
Ternak jangkrik, kata Dindin, merupakan salah satu usaha paling cocok dilakukan oleh kalangan emak-emak, karena mayoritas emak-emak memiliki banyak waktu luang di rumah. Sejak lama, pihaknya ingin mengajak emak-emak bisa memulai usaha tersebut.
“Kalau untuk emak-emak, kami ingin dari dulu. Karena apa, daripada ngerumpi, kami akan berdayakan supaya ada kegiatan dan ada penghasilan. Istilahnya mengganti ngerumpi, bisa beternak dan menghasilkan uang,” pungkasnya. (Joesvicar Iqbal/msb)