IPOL.ID – Siapa bilang bank syariah tak bisa “berlari”? Lihat saja bagaimana PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) bisa tumbuh mengejar bank-bank konvensional semacam BRI, BNI, Mandiri, dan BTN.
BSI mencatatkan kinerja mantab pada tahun 2022. Diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, BSI sukses meroket menjadi bank terbesar ke-6 se-Indonesia. Bahkan mengangkangi CIMB Niaga.
“Alhamdulillah kinerja BSI sepanjang tahun lalu tumbuh signifikan. Kita bisa lihat dari laba bersih BSI yang mencapai Rp 4,26 triliun atau tumbuh 40,68 persen secara yoy (tahun ke tahun) di akhir 2022,” ungkap Erick di Jakarta, baru-baru ini.
Erick menginformasikan, pertumbuhan BSI merupakan buah kerja keras dari transformasi perusahaan yang berdampak besar pada aspek efisiensi.
Dijelaskannya, merger yang dilakukan pada dua tahun lalu membuahkan hasil yang kinclong. Per kuartal IV 2022, total aset BSI tumbuh 15 persen menjadi Rp306 triliun.
Begitu juga dengan dana pihak ketiga (DPK) yang naik 12 persen (yoy) menjadi Rp261,49 triliun. Sementara pembiayaan BSI tumbuh 21 persen (yoy) menjadi Rp208 triliun.
Bicara kualitas aset, rasio pembiayaan bermasalah alias kredit macet (non performing financing/NPF) Gross turun dari 2,93 persen menjadi 2,42 persen per Desember 2022.
Sejalan capaian itu, NPF Net pun susut 0,87 persen menjadi 0,57 persen. Sedangkan pencadangan yang digambarkan NPF Coverage naik dari 148,87 persen menjadi 183,12 persen.
Dengan raihan ini, sebut Meneg BUMN, BSI berhasil naik satu peringkat menjadi bank nomor enam terbesar se-Indonesia.
Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu pun “hepi” dengan lonjakan kinerja dan pertumbuhan aset BSI tembus ratusan triliun rupiah.
Melalui akses perbankan yang kuat, BSI diharapkan mampu seperti BRI yang mendampingi dan meningkatkan skala usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dia pun sangat berharap BSI bisa menjadi wadah dan ekosistem bagi industri halal nasional.
Erick menilai penguatan akses pembiayaan dapat berdampak luas pada kemajuan industri halal nasional. “Dalam pengembangan ekonomi, financial gains itu paling penting. Market besar Indonesia sebagai negara dengan populasi umat Islam terbesar di dunia harus menjadikan kita sebagai pemain industri halal dunia, bukan hanya penonton,” ujar Erick.
Dia pun optimistis pertumbuhan keren ini tak hanya memperkokoh BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia. BSI yang menempati peringkat 14 bank syariah dunia dapat masuk dalam 10 besar bank syariah terbesar dunia pada 2025. (ahmad)