IPOL.ID – Pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Mehrtens saat ini masih disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Aparat yang berupaya melakukan upaya pembebsan sandera mengalami kendala, karena KKB bercampur dengan penduduk.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkapkan, kondisi itu membuat aparat harus berhati-hati melakukan operasi penyelamatan Philips.
“Diusahakan dicari karena tentunya di dalam situasi seperti ini mereka ini kan bercampur dengan masyarakat sehingga TNI harus hati-hati di dalam melaksanakannya tugasnya atau menyelamatkan itu,” jelas Yudo, Senin (26/2).
Yudo mengakui operasi pembebasan sandera memang bukan hal mudah, sebab KKB memakai strategi berpindah-pindah titik yang bercampur dengan warga.
“Kita optimalkan prajurit yang ada di sana karena yang kita hadapi bukan musuh yang tetap dan bisa berhadapan, bukan. Jadi gerombolan yang tempatnya berpindah-pindah dan bersama sama dengan penduduk, nah ini kan tidak mudah ngambil dari penduduk ini,” ungkapnya.
Yudo menegaskan, tak ada target waktu tertentu untuk membebaskan Philips. Kendala di lapangan KKB berbaur dengan warga membuat aparat berhati-hati jangan sampai malah penduduk yang menjadi korban.
“Itu tadi mereka berlindung selalu dengan masyarakat apa namanya, malah dengan anak-anak, ya kita usahakan ya sedapat mungkin kita laksanakan secara persuasif, ya kita tidak mau masyarakat menjadi korban karena itu,” katanya. (Far)