“Artinya, pada kondisi saat ini pun, menggunakan kendaraan listrik sudah mengurangi emisi 56 persen. Seiring dengan pembangkit PLN yang akan menuju ke EBT, maka ke depan kendaraan listrik emisinya akan nol,” jelas Darmawan.
Tak hanya dari sisi emisi, penggunaan mobil listrik juga bisa menghemat kantong lewat biaya operasionalnya. Sebagai gambaran, mobil dengan BBM dengan jarak tempuh 10 kilometer (km) menghabiskan 1 liter BBM, sedangkan mobil listrik dengan jarak sama menghabiskan 1,2 kilo watt hour (kWh).
Maka, dengan asumsi tarif listrik sebesar Rp1.699,53 per kWh, hanya diperlukan sekitar Rp2.500 untuk mobil listrik dan sekitar Rp14ribu untuk mobil BBM dalam menempuh jarak 10 km. Dengan begitu menggunakan mobil listrik lebih hemat sekitar 75 persen dari pada menggunakan mobil BBM.
“Jadi kalau pindah ke mobil listrik, uang yang tadinya digunakan untuk membeli bensin bisa lebih hemat. Ditambah lagi untuk pengisian daya dengan home charging, PLN akan memberikan diskon tarif sebesar 30 persen pada pukul 22.00 hingga 05.00,” tambahnya.