IPOL.ID – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menargetkan sebanyak 25 persen dari 277 juta penduduk Indonesia menggunakan Identitas Kependudukan Digital (IKD) tahun ini. Target ini juga berlaku bagi Dinas Dukcapil di 514 kabupaten/kota di Indonesia.
“Mari kita bertransformasi ke KTP digital. Target tahun ini 25 persen atau 50 juta penduduk Indonesia memiliki KTP digital di hape-nya,” kata Dirjen Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh dalam Rakornas Dukcapil 2023 di Manado, Sulawesi Utara, Rabu (8/2) malam.
Seperti diketahui, IKD dianggap sebagai solusi atau langkah bijaksana menggantikan penerbitan KTP-el yang masih banyak dikeluhkan masyarakat. Zudan pun menyebutkan sejumlah kendala pencetakan KTP-el. Di antaranya, pengadaan blanko KTP-el yang mengambil porsi cukup besar anggaran Dukcapil.
“Kemudian harus pula menyediakan printer dengan ribbon, cleaning kit dan film. Belum lagi masalah kendala jaringan internet di daerah. Kalau ada kendala jaringan, pengiriman hasil perekaman KTP-el tidak sempurna. Walhasil, KTP tidak jadi, karena failer enrollment. Perekaman sidik jari pun gagal karena tidak terkirim ke pusat,” ungkap Zudan.
Zudan pun memberikan pengarahan dalam mendaftarkan aplikasi IKD. Kata dia, pemohon harus didampingi petugas Dukcapil, mengingat memerlukan verifikasi dan validasi yang ketat dengan teknologi face recognition.
“Sekali datang pemohon bisa langsung dapat KTP Digital, dokumen kependudukan lainnya seperti KK dan lainnya sudah bisa langsung dipindahkan data digitalnya ke hp pemohon,” papar Zudan. (Yudha Krastawan)