IPOL.ID – Hingga kini, kasus komplotan pelaku perampokan bersenjata tajam yang membobol minimarket di Jalan Malaka Selatan, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur pada Rabu (15/2) masih dalam penyelidikan aparat setempat. Para pelaku kini masih buron.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dhimas Prasetyo mengatakan, jajarannya masih berupaya melakukan penyelidikan untuk menangkap dua pelaku.
“Masih pengembangan. Anggota masih berusaha untuk mengungkap, belum. Anggota masih berusaha,” tegas AKBP Dhimas di Mapolres Metro Jakarta Timur, Kamis (23/2).
CCTV minimarket yang menyorot kejadian, sambungnya, saat dua pelaku menodongkan senjata tajam dan memaksa pegawai minimarket untuk membuka brankas dan mengambil uang sekitar Rp43 juta pun sudah dikantongi.
Diharapkan dengan CCTV tersebut, dua pelaku yang beraksi dengan modus berpura-pura menjadi pembeli minimarket dapat segera diringkus jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.
Sementara jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur baru dapat meringkus komplotan rampok minimarket di wilayah Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat Jati pada Jumat (23/2).
“Tadi kita harapkan dari sini (kasus perampokan minimarket di Kramat Jati) mungkin ada berkaitan dengan yang lain. Tapi pengembangan belum mengarah (kasus Duren Sawit),” tukas Dhimas.
Sebelumnya, minimarket di Jalan Malaka Selatan, Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, dsatroni komplotan rampok bersenjata tajam pada Rabu (15/2) sekitar pukul 22.00 WIB.
Dalam aksinya komplotan pelaku yang membawa senjata tajam jenis golok dan belati menggasak uang tunai dari brankas minimarket sekitar Rp43 juta dan juga sejumlah bungkus rokok senilai Rp5 juta.
Awal kejadian saat dua orang pegawai laki-laki, dan seorang pegawai perempuan minimarket sedang bersiap menutup toko karena jam operasional sudah berakhir.
Ketika posisi rolling door masih tertutup setengah, tiba-tiba datang dua pelaku berboncengan menumpang sepeda motor dan memaksa masuk. Kemudian pelaku menodongkan sebilah golok dan belati mengancam tiga pegawai dan menggiringnya ke sebuah gudang bagian belakang.
Di bawah ancaman senjata tajam kedua pelaku, tiga pegawai minimarket tersebut hanya dapat menuruti kemauan kedua pelaku yang memaksa untuk menyerahkan uang dalam kasir.
Namun setelah menggasak seluruh uang dari meja kasir, kedua pelaku memaksa pegawai menunjukkan dan membuka brankas tempat uang Rp43 juta hasil keuntungan penjualan tersimpan.
Pegawai minimarket, Zidan mengatakan, uang sekitar Rp43 juta hasil keuntungan penjualan pada Rabu (15/2) dimasukkan kedua pelaku ke sebuah kantong belanja minimarket.
Kemudian berhasil menggasak seluruh uang dalam brankas dan sejumlah rokok senilai Rp5 juta, kedua pelaku yang aksinya tersorot CCTV kabur menggunakan sepeda motornya. (Joesvicar Iqbal)