Apa yang dilakukan oleh bacapres diluar kekuasaan akan kembali membuka trauma lama rakyat, ketika saat itu konstituen menerima dan mendukung capres yang diyakini sebagai “Hero” yang akan perjuangkan rakyat. Namun dalam kenyataannya, setelah dipilih mayoritas rakyat menjadi presiden, berbeda dan mengingkari janji-janjinya kepada rakyat.
Pil pahit ini nyata adanya, dan sedang berada dihadapan rakyat. Walau berbagai cara sedang dilakukan agar pil itu tak terlihat dan terasa pahit, lambat laut rakyat akan menemukan jalan kesadarannya, bahwa memilih pemimpin yang serius pro-rakyat tak cukup dengan propaganda, penampilan dan ucapannya.
Semoga Tuhan YME senantiasa melindungi bangsa negara Indonesia dari segala rongrongan dan ancaman keterpurukan. Aamiin YRA.(Yudha Krastawan)