IPOL.ID – Lebih dari 21.000 orang tewas di Turki dan Suriah setelah gempa bumi melanda wilayah itu Senin lalu. Petugas penyelamat terus berpacu dengan waktu untuk menarik korban selamat dari puing-puing bangunan yang runtuh dalam kondisi musim dingin yang membekukan.
Melansir CNN, setidaknya 78.124 orang terluka di kedua negara, menurut pihak berwenang.
Gempa berkekuatan 7,8 melanda 23 kilometer (14,2 mil) timur Nurdagi, di provinsi Gaziantep Turki, pada kedalaman 24,1 kilometer (14,9 mil), kata Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).
Bencana alam tersebut merupakan salah satu gempa paling mematikan dalam dua dekade.
Jumlah korban dikhawatirkan makin meningkat, apalagi hawa dingin yang saat ini melanda, menghambat pencarian ribuan orang yang masih tertimpa bangunan dan mengancam nyawa korban gempa lain yang tak memiliki tempat berlindung serta air minum.
“Tim penyelamat mencari korban selamat di lokasi bangunan yang runtuh dalam kegelapan di kota Adiyaman dengan suhu di bawah titik beku,” kata lembaga penyiaran Turki dikutip Reuters.
Seorang pejabat Turki mengatakan bencana itu menimbulkan “kesulitan yang sangat serius” untuk penyelenggaraan pemilihan yang dijadwalkan pada 14 Mei di mana Presiden Tayyip Erdogan diperkirakan akan menghadapi tantangan terberatnya dalam dua dekade berkuasa.
Dengan kemarahan yang membara atas keterlambatan pengiriman bantuan dan upaya penyelamatan yang sedang berlangsung, bencana tersebut kemungkinan besar akan mempengaruhi pemungutan suara jika terus berlanjut. (Far)