PKB mendapat dukungan sebesar 8,0 persen, Demokrat 5 persen, PKS dapat dukungan 4,9 persen, dan Nasdem 4,4 persen. Di luar tujuh partai di atas, partai-partai lain yang ikut pemilu di 2024, perlu berjuang ektra agar bisa lolos parliamentary threshold.
Semua partai baru (ikut baru pertama kali) masih menjadi Partai Nol Koma (dukungan di bawah 1%). Delapan Partai Nol Koma, yaitu PSI dukungannya hanya 0,5 persen, PBB, Partai Garuda, PU 0,3 persen, Hanura, Partai Buruh, Gelora, dan PKN hanya 0,1 persen.
Kedelapan partai tersebut dukungannya di bawah 1% sehingga dikategorikan sebagai Partai Nol Koma.
Ardian mengungkapkan, PDIP merupakan partai lama dan besar hampir sama dengan Golkar masuk sebelum reformasi. Disampaikan, peluang PDIP bakal hattrick (menang pemilu 3 kali berturut-turut jika memiliki capres populer). “Dalam artian (PDIP) tetap menjadi yang pertama ketika memiliki capres populer,” paparnya.
Temuan menarik, PDIP sebagai partai besar, kelahirannya sebelum reformasi, disusul Golkar. Sedangkan Gerindra partai besar, kelahirannya setelah reformasi.