“Ini beli dari saya Rp8.300, dipindahkan ke situ jadi Rp12 ribu. Dijual Rp12 ribu, karena dianggap ini adalah produksi dalam negeri,” kata Buwas.
Menurutnya, dugaan pengoplosan tersebut perlu diusut karena bila benar terjadi operasi pasar dilakukan pemerintah menggunakan beras impor tidak akan berhasil menurunkan harga pasaran.
Dalam beberapa waktu terakhir, stok beras mengalami kelangkaan dan harganya melampaui harga eceran tertinggi (HET) karena banyak petani lokal gagal panen.
“Saya sudah minta ke Food Station sendiri yang mengawasi, ini kan wilayah Food Station dia yang punya tanggung jawab. Di sisi lain ada Satgas Pangan, kalau seperti ini yang terjadi akan mubazir,” tegas Buwas.
Dia menegaskan, temuan ini masih dugaan karena perlu uji laboratorium untuk memastikan bahwa isi karung beras lokal tersebut merupakan beras hasil impor pemerintah untuk operasi pasar. (Peri)