“Lalu apa pengaruhnya seringnya ibu ke pengajian dengan ketidakmampuan mengurus keluarga? Lalu apa apa faktor yang mempengaruhi kesuksesan managemen rumah tangga? Selain itu, budaya hadir ke pengajian adalah budaya Indonesia yang patut dilestarikan,” kata putri ulama NU itu.
Dia memastikan, pengajian ibu-ibu di pelosok Indonesia senantiasa berisi aktivitas positif dengan penyebarluasan wawasan umum, tidak hanya soal keagamaan. Bahkan, ucapnya, tak jarang pengajian itu diisi tema soal hidup bermasyarakat, bernegara dan gotong royong.
“Bahkan pengajian yang saya di NU lebih sering membahas soal isu-isu parenting dan keluarga. Bukan saya berisi tadarus dan yassinan. Jika ibu Mega ingin kualitas keluarga Indonesia lebih baik. Bukan dengan menyerang ibu-ibu yang senang ke pengajian. Melainkan menguatkan program program di bidang kekeluargaan. Salah satunya justru dengan menggandeng ibu-ibu pengajian,” ungkap pengurus Pondok Pesantren Nurul Ibad Jakarta itu.
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mempertanyakan kenapa ibu-ibu suka ikut pengajian. Hal ini dilontarkan saat menjadi pembicara di acara Kick Off Pancasila dalam Tindakan “Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting” yang digelar BKKBN pada Kamis (16/2/2023) lalu.