Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengungkapkan, sebagai bank pionir Green Banking dan salah satu first mover on sustainable banking di Indonesia, perseroan berkomitmen menginternalisasi prinsip keuangan berkelanjutan pada nilai-nilai, budaya kerja, strategi perusahaan, kebijakan operasional, serta sistem dan prosedur operasional perseroan.
“Tentu ini akan menjadi sebuah langkah awal untuk kami dapat menjadi contoh pionir green banking di Indonesia yang tidak hanya fokus pada perhitungan bisnis, tetapi lebih jauh proaktif melakukan pengukuran komprehensif dari sisi emisi GRK,” katanya.
Adapun, Sustainable Portofolio yang BNI lakukan untuk sektor-sektor ramah lingkungan. Sepanjang 2022 pembiayaan pada Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) mencapai Rp 182,9 triliun atau 28,5 persen dari total portofolio kredit BNI.
Sustainable Portfolio ini utamanya diberikan untuk kebutuhan pengembangan ekonomi sosial masyarakat melalui pembiayaan segmen kecil sebesar Rp 123,2 triliun; pengelolaan bisnis ramah lingkungan dan sumber daya alam hayati sebesar Rp 19,7 triliun; energi baru dan terbarukan sebesar Rp 10,9 triliun; pembiayaan untuk pencegahan polusi sebesar Rp 4 triliun; serta Sustainable Portfolio lainnya sebesar Rp 25,1 triliun.