IPOL.ID-Kabar kurang menggembirakan Kepala Dinas Pendidikan memaparkan nasib guru honorer di Indonesia yang terancam akan dihapus di tahun 2023.
Pemaparan ini dilakukan ketika Pj Walikota Pekanbaru Muflihun bersilaturahmi dengan para kepala sekolah dari tingkat TK hingga SMP Negeri, ia menyampaikan tentang isu penghapusan tenaga honorer guru yang semakin dekat.
Selain pembahasan guru honorer, Pj Walikota Pekanbaru juga menjelaskan program kebersihan, kondisi keuangan Pemerintah Kota Pekanbaru, dan pencegahan LGBT.
Disdik Kota Pekanbaru, Abdul Jamal mengawali pembahasan mengenai nasib guru honorer, hal itu dikarenakan terdapat keputusan penghapusan tenaga honorer di akhir tahun 2023 oleh pemerintah.
Ia menyebutkan bahwa pendidikan kita akan kekurangan guru secara drastis apabila tenaga honorer dihapus.
“Bisa kolaps dunia pendidikan kita karena kekurangan guru secara drastis. Jumlah guru honorer mencapai 1.500 orang saat ini,” ucap Jamal.
Jamal juga membahas perihal anggaran dana BOS bagi guru honorer dan anak didik di Pekanbaru.
Pasalnya, hingga saat ini, guru honorer dibiayai oleh dana BOS sebesar Rp1 juta per orang.
Namun, Jamal menjelaskan bahwa seluruh dana BOS tidak akan cukup untuk menjalankan operasional proses belajar mengajar bagi setiap satu anak didik di Pekanbaru.
Pj Walikota Pekanbaru Muflihun pun menanggapi bahasan Jamal tentang anggaran dana BOS dan kondisi keuangan Pemerintah Kota Pekanbaru saat ini.
Bahkan, Muflihun sebagai Pj Walikota Pekanbaru harus membereskan tunda pembayaran atau utang ke pihak ketiga. (bam)