IPOL.ID – Pemerintah kian gencar mengedapankan pendidikan vokasi. Sebagai kampus yang meluluskan wisudawan siap kerja, Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia) terus menggaungkan keunggulannya. Hal ini agar calon mahasiswa kian tertarik menimba ilmu di kampus ini sekaligus menyukseskan program pemerintah dalam hal penyediaan SDM siap kerja.
Direktur Polimedia Tipri Rose Kartika mengaku, antusiasme generasi muda dan milenial saat ini cenderung tinggi untuk menekuni profesi berbasis industri kreatif. Di sisi lain, Polimedia menjadi satu-satunya kampus negeri di Jakarta yang jurusannya berbasis industri kreatif.
“Di Polimedia, kami ada 15 program studi (prodi-red). Kebetulan animo terbanyak dan yang paling diminati ada di tiga prodi yakni multimedia, broadcasting dan disain grafis,” ujarnya di sela acara Polimedia Open House: Sosialisasi Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Perguruan Tinggi Negeri, melalui Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) dan jalur Mandiri, di Kampus Polimedia Jakarta, Kamis (9/2/23).
Polimedia, lanjut Ocha (sapaan akrab Tipri Rose-red), saat ini memiliki daya tampung sebanyak 2048 mahasiswa. Khusus untuk tahun ini, kampus yang terletak di Srengseng Sawah Jagakarsa Jaksel ini membuka jurusan baru yakni prodi film dan televisi. “Karena di sini belajar berbasis kebutuhan dunia industri, dimana 70 persen praktik dan sisanya teori, maka pengajar kami ambil juga dari praktisi dunia kerja langsung,” kata Ocha.
Ketua Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) DKI Jakarta, Ester Damanik, yang hadir bersama 100-an guru BK seluruh Jakarta, menyambut antusias gelaran ini. Menurutnya Polimedia merupakan sedikit dari sekian banyak kampus yang memberikan kesempatan lebih besar bagi siswa lulusan SMK-SMA untuk siap kerja. “Mindset dari orang tua dan siswa perlu diubah, bahwa pendidikan vokasi juga setara bahkan memberi peluang lebih dengan lulusan perguruan tinggi konvensional yang lain,” ujar Ester.
Dia juga optimis, siswa SMK dan SMA akan sangat tertarik dengan pendidikan tinggi vokasi mengingat dari pentauan selama ini, anak didik lebih suka praktik ketimbang teori. “Kami sampaikan kepada anak didik kami untuk menggunakan kesempatan lewat vokasi ini, karena kami lihat anak-anak kami sangat senang dengan praktik-praktik,” kata Ester.
SNPMB PTN 2023 Serentak
Sementara itu Sekretaris Jnderal Eksekutif SNPMB, Bekti Cahyo Hidayanto mengatakan, untuk tahun ini, SNPMB sudah mulai dibuka pendaftarannya dan akan ditutup pada 28 Februari 2023. Semua akan dilakukan serentak, baik PTN konvensional maupun PTN Vokasi, sehingga diharapkan siswa sekolah menengah yang akan melanjutkan ke jenjang PT dapat segera memastikan pilihannya.
“Tidak akan ada perpanjangan. Jadi calon mahasiswa harus segera tentukan pilihan PTN yang ada,” ungkapnya disela sosialisasi.
Ia juga mengingatkan bahwa SNPMB saat ini berbasis kurikulum merdeka. Konsekuensinya adalah soal-soal yang diujikan akan sama bagi semuanya yakni dari semua disiplin bidang ilmu seperti IPA dan IPS. “Jadi anak dari jurusan IPA akan mendapati soal IPS demikian juga sebaliknya,” kata Bekti.
Ia juga menjelaskan untuk SNPMB 2023 terdiri dari tiga jalur. Yakni jalur prestasi atau SNBP, menggunakan nilai UTBK dan jalur berbasis tes atau SNBT, serta yang ketiga seleksi Mandiri. “Diterimanya calon mahasiswa merupakan wewenang mutlak dari masing-masing PTN”, kata Bekti.
Direktur Polimedia menyambut baik kebijakan tersebut. Menurutnya dengan waktu serentak seperti itu, calon mahasiswa tidak bisa lagi asal memilih PTN dan jurusan yang diinginkan, sebab tidak ada kesempatan kedua. “Tentunya kami juga akan mendapatkan input mahasiswa yang jauh lebih baik lagi,” katanya.
Terkait prosentasi ketiga jalur yang diizinkan sesuai arahan panitia SNPMB Kemdikbudristek, Polimedia memasukan proporsi SNBT adalah yang terbesar yakni 50 persen. “Sedangkan seleksi melalui jalur SNBP 40 persen dan jalur Mandiri sebanyak 10 persen,” kata Tipri.
Terakhir Bekti mengingatkan agar para siswa harus menjaga keamanan dengan tidak memposting hal-hal yang bersifat pribadi di media sosial. “Kami ingatkan para siswa agar tidak mengumbar KTM atau pun sertifikat karena rawan disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab”, kata Bekti. (timur)