“Kalau nama cawapresnya langsung muncul dipaketkan Anies-AHY akan dibuly, akan dihabisi juga oleh relawan lawan politik. Kemungkinan besar tidak dulu diumumkan cawapresnya untuk menghindari terbacanya strategi politik koalisi perubahan,” ujarnya.
Lebih lanjut Dosen Universitas Al-Azhar Indonesia itu menilai peluang AHY mendampingi Anies Baswedan masih memerlukan perbincangan mendalam dengan PKS sebagai salah satu partai pengusung.
Pasalnya, jika pertemuan Surya Paloh dengan AHY di markas Demokrat dijadikan acuan AHY mendampingi Anies dinilai belum sah karena tidak melibatkan PKS.
“Pertemuan Surya Paloh dengan AHY waktu lalu belum dengan PKA, jadi kalau cawapresnya AHY belum mengerucut juga. Kalau sudah tiga partai bertemu baru ada arah seperti itu. kalau masih dua arah, antara Surya Paloh dengan AHY, Nasdem dengan Demokrat saya kira masih belum cawapresnya mengarah ke AHY,” tandasnya. (Peri)