Lebih lanjut dari sisi pengguna, tingkat literasi digital masyarakat di Indonesia masih menjadi tantangan bagi pertumbuhan industri fintech. Indeks Literasi Digital Nasional menunjukkan bahwa pilar keamanan digital mendapatkan angka terendah dengan hanya 3,12 pada skala 1 – 5.
Indeks tertinggi untuk literasi digital berasal dari pilar digital culture dengan sebesar 3,84, disusul digital ethics 3,68, dan digital skill 3,52. Berbagai oknum terus memanfaatkan kondisi untuk melancarkan berbagai modus, berpotensi merugikan pengguna, seperti pencurian dan penyalahgunaan data berujung pada pemalsuan transaksi.
Oleh karena itu, meskipun penyedia platform fintech telah membangun sistem keamanan data begitu kuat, namun edukasi di masyarakat perlu terus ditingkatkan. Guna menutup celah penyalahgunaan data pribadi yang masih marak terjadi saat ini di industri fintech.
“Kerja sama antara pelaku fintech dan pengguna menjadi kunci tetap dapat memaksimalkan potensi dari pertumbuhan fintech. Secara rutin, Kredivo terus melakukan edukasi ke masyarakat, mengedukasi ribuan generasi muda di 10 kota di Indonesia tentang pentingnya literasi digital dan keuangan, mencegah terjadinya penyalahgunaan data pribadi. Kedepannya, kami terus proaktif mengedukasi lebih banyak masyarakat, berkontribusi menciptakan ekosistem fintech kondusif di Indonesia,” ujar Paramananda.