IPOL.ID – Data korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,8 di Turki dan Suriah terus menunjukkan penambahan. Dilaporkan, kini korban tewas telah melewati 7.800 orang hingga Selasa malam waktu setempat.
Melansir Guradian, Rabu (8/2), di Turki, 5.894 orang dipastikan tewas, sementara 1.932 orang tewas di Suriah dengan total 7.826 kematian.
Ada kekhawatiran bahwa jumlah korban akan terus meningkat, dengan pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang korban meninggal diperkirakan hingga 20.000 orang.
Dilaporkan Reuters, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan keadaan darurat tiga bulan di 10 provinsi saat penyelamat di Turki dan Suriah berjuang untuk menemukan korban selamat.
Tetapi penduduk di beberapa kota Turki yang rusak menyuarakan kemarahan dan keputusasaan karena lambat dan tidak memadainya penanganan dari pihak berwenang terhadap gempa paling mematikan yang melanda Turki sejak 1999 ini.
“Bahkan tidak ada satu orang pun di sini. Kami berada di bawah salju, tanpa rumah, tanpa apa pun,” kata Murat Alinak, yang rumahnya di Malatya telah runtuh dan kerabatnya hilang.
“Apa yang harus saya lakukan, ke mana saya bisa pergi?”
Gempa berkekuatan 7,8 pada Senin, diikuti beberapa jam kemudian oleh gempa kedua yang hampir sama kuatnya, meruntuhkan ribuan bangunan termasuk rumah sakit, sekolah dan blok apartemen, melukai puluhan ribu orang, dan menyebabkan banyak orang kehilangan tempat tinggal di Turki dan Suriah utara. (Far)