IPOL.ID – Kasus dugaan penganiayan yang dialami mahasiswi Universitas Pelita Harapan (UPH) bernama Annisa viral di media sosial. Annisa dalam akun Twitternya, @annisasknh8, mengaku dianiaya BJ, kekasihnya, Dia mendapat perlakukan kasar, dicekik hingga diseret.
Dia mengaku penganiayaan yan dialaminya itu sudah berlangsung lama, yakni pertama kali pada Juni 2022. Saat itu, dia dan BJK sama-sama mahasiswa UPH.
Annisa menyatakan, ia mendapat kekerasan verbal dan fisik berkali-kali.
Pernah dia dianiaya secara membabi buta oleh BJ karena menolak pulang bersama. Sampai akhirnya dia diseret masuk ke dalam mobil.
“Pelaku menganiaya aku secara membabi buta hanya karna aku memilih turun dari mobil pelaku dan pulang ga bareng sama dia, pelaku menganiaya aku mulai dari nyeret aku masuk ke mobil dan memaksa sampe dorong aku masuk ke mobil dia,” tulis Annisa dalam utasnya dikutip pada Sabtu (18/2).
Bahkan BJ memuku hidung Annisa, menampar dan menjambaknya. Dia juga disumpahi mati oleh BJ.
“Tonjok hidung aku sampe geser, jedotin kepala aku ke dashboard, kaca, dan stir mobil, jambak aku, tampar aku, seret dan banting aku ke tanah dan yang paling parah cekik aku sambil bilang “mati lo ya anjing gapernah dengerin gue bangsat,” katanya.
“Padahal disini aku udah kehabisan nafas dan bersyukurnya aku ga tewas ditempat,” lanjutnya.
Annisa pernah melaporkan aksi keji itu ke Komnas Perempuan pada akhir Desember 2022. Aduan itu diterima awal Januari 2023.
Namun, dia mengurungkan aduanya tersebut, lantaran saat itu pacarnya meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
“Aku berpikir bahwa dia ‘akan berubah’ ternyata itu kesalahan terbesar aku, terlalu naif memang,” ungkapnya.
Ternyata penganiayaan kembali terulang, tepatnya pada Januari 2023. Kali ini, dia akhirnya memberanikan diri melaporkan kejadian itu ke pihak kampus.
Pihak kampus kemudian membuat tim investigasi untuk mengusut kasus penganiayaan yang dialaminya. Apalagi, penganiayaan itu juga pernah terjadi di area kampus.
“Akhirnya aku memberanikan diri untuk melapor lagi ke pihak kampus secara diam diam dan bersyukur pihak kampus dengan tim investigasinya usut kasus ini karna sebelumnya pelaku juga pernah menganiaya di “area kampus” yang lumayan cukup parah,” katanya.
Tak hanya ke pihak kampus, dia pun mengadukan penganiayaan ke orang tuanya pada Februari 2023. Keluarganya lalu melanjutkan kasus dugaan penganiayaan ini untuk diproses secara hukum.
Dalam utasnya, Annisa juga menyertakan beberapa foto bekas penganiayaan yang dialaminya. Tampak hidungnya mengeluarkan darah dan beberapa luka di kakinya. (Far)