Indonesia akan dapat menikmati peningkatan volume sebesar 20 persen karena adanya varietas baru dalam hasil produksi; serta rasa buah anggur yang lebih lezat dan manis berkat musim dingin yang kering dan suhu di bawah nol selama musim tanam.
Dean Merilees, Minister Counsellor (Agriculture) Kedutaan Australia yang hadir di acara peluncuran dan berbicara mewakili Ketua Asosiasi Table Grape Australia (ATGA), Jeff Scott mengaku musim ekspor buah anggur Australia sekarang berjalan lancar.
Industri buah anggur Australia berkomitmen untuk memproduksi buah berkualitas tinggi, menggunakan standar kualitas yang paling ketat dan praktik pertanian inovatif untuk meningkatkan pengalaman konsumen.
” Petani kami mengikuti praktik pertanian ramah lingkungan dan standar kualitas dan keamanan tertinggi untuk menghasilkan anggur yang alami dan lezat dan dikirim langsung ke konsumen kami di Indonesia,” katanya.
Lebih dari 95 persen ekspor anggur ditanam di wilayah Sunraysia. Terletak di sepanjang Sungai Murray di Victoria dan New South Wales, tanah Sunraysia yang subur, iklim yang hangat, dan dekat dengan air menjadikan lingkungan pertumbuhan yang ideal untuk permata alam yang dapat dimakan.