Dikatakan pria akrab disapa Jes, penilaian dilakukan dalam setiap batu yang ditampilkan berbagai macam. Batu yang ikut kontes akan dinilai mulai dari warna, kejernihan, kebersihan, hingga bentuk gosokan.
“Bahkan, batu yang dilombakan dilengkapi hasil pemeriksaan dari laboraturium, jadi batu sudah teridentifikasi semua bahwa benar semua jenisnya, ngga ada penambahan lain, dan untuk jenis Bacan wajib memiliki sertifikasi,” tambah Yohanes.
Dalam kesempatan itu, Ama Sugiarto, 49, selaku Presiden Asosiasi Kalimaya Indonesia mengatakan, dari komunitas batu senang sekali akhirnya ada gabungan komunitas yang kebetulan ada 6 batu dikonteskan di Pasar Rawa Bening.
“Kami senang banget, akhirnya ada gabungan kontes 6 batu akik. Sebelumnya kan ada kontes juga tapi hanya satu komunitas aja,” ujarnya.
Dia katakan, ketika komunitas itu mempunyai niat, ternyata bisa berjalan kegiatan kontes 6 batu ini. “Ternyata bisa loh, diaktifkan lagi, digerakkan lagi, sehingga terwujud. Proses yang tidak sebentar. Terutama penggeraknya itu harus ada hingga ada road show juga,” katanya.